Pengembangan Pendidikan Keperawatan (KDK)
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN
Pendidikan Keperawatan
Pendidik kesehatan adalah : seseorang yang memberi pendidikan maupun bimbingan kepada orang lain dibidang kesehatan, dengan tujuan terjadinya perubahan tingkah laku positif tentang kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Pendidikan dalam keperawatan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan yang dimilikinya sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk pelayanan professional yang berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Jenjang keperawatan di Indonesia saat ini yaitu :
1. Sekolah Perawat Kesehatan.
Dasar pendidikan keperawatan pada awal kemerdekaan adalah sekolah dasar ditambah keperawatan yang lamanya bervariasi. Kemudian pada tahun 1960 mulai dikembangkan Sekolah Perawat Kesehatan (SPR) dengan latar belakang pendidikan SMP yang bernama SPK.
Alasan SPK didirikan yaitu :
- Bertujuan untuk mencukupi kebutuhan jumlah tenaga keperawatan.
- Karena kebutuhan tenaga keperawatan masih sangat dibutuhkan maka lulusan SPK rata- rata tidak mengalami kesulitan untuk mendapat pekerjaan.
- Hal inilah yang menyebabkan salah satu animo untuk mendaftarkan diri ke SPK cukup besar.
- Untuk saat ini lulusan SPK sudah bekerja di berbagai instansi kerja baik di rumah sakit, Puskesmas maupun institusi pelayanan lainnya.
- Tujuan pendidikan SPK adalah meluluskan perawat kesehatan yang mampu sebagai pelaksana maupun pengelola keperawatan.
- Lama pendidikan dirancang tiga tahun
- Tamat SPK + pendidikan bidan 1 tahun untuk memenuhui tenaga bidan pada saat itu
Nasib pendidikan SPK di masa mendatang :
- Program pendidikan SPK dengan persyaratanminimal SLTP dianggap sudah tidak memadai lagi Pada masa mendatang,
- Seperti dinyatakan dalam sistem Kesehatan Nasional bahwaminimal latar belakang pendidikan tenaga kesehatan adalahSLTA.
- Konversi SPK menjadi jenjang pendidikandiploma tiga
- Untuk meningkatkan kompetensinya, maka disarankan para perawat lulusan SPK untuk aktif mengikuti pendidikan keperawatan berkelanjutan
- SPK dihapuskan olehDEPKES
2. Akademi atau Pendidikan Ahli Madya Keperawatan.
Program ini pertama-tama diselenggarakan pada tahun1960-an yaitu dengan berdirinya AkperBandung. Persyaratan peserta adalah lulusan SLTA atau lulusan SPR/ SPK yang sudah bekerja. Tahun demi tahun pendirian Akper semakin berkembang.
Koordinasi Pendidikan Akper :
Seperti halnya SPK, secara administratifprogram diploma tiga di bawah koordinasi
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan(PUSDIKNAKES), Departemen Kesehatan. Kurikulum
program diploma tiga adalah kurikulum inti yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Kurikulum yang disusun telah dikembangkan dengan Community Oriented
Nursing Education atau pendidikan keperawatan yang berorientasi kepada masyarakat.
Tujuan Pendidikan Diploma III didirikan :
Menghasilkan tenaga perawat profesional pemula yang mendapat sebutan ahlimadya
keperawatanyang merupakanmanager menengah dalam keperawatan yang diharapkan
mampu sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan partisipasi aktif dalam penelitian
ilmiah.
Struktur Program Diploma III :
Strukturprogram keperawatandiploma tiga terdiri dari 102 sampai dengan 120 sistem kreditsemester dengan perincian sebagai berikut:
Keperawatan Klinik 53 SKS
Ilmu Keperawatan Dasar 20 SKS
Ilmu Biomedis Dasar 8 SKS
Ilmu Sosial 3 SKS
Humaniora, Filsafat, Metodologi, Etik dan Bahasa 15 SKS
3. Program Studi Ilmu Keperawatan.
- Latar Belakang PenyelenggraanProgram Sarjana Keperawatan
serta Direktorat Pendidikan Tinggi No. 048/DJ/Kep/1982, yang menyatakan tentang
Pendidikan Tinggi. Hasil lokakarya nasional bulan Januari 1983 yang menghasilkan konsensus
nasional tentang perawat sebagai profesi, sehingga tenaga keperawatan harus disiapkan
melalui pendidikan tinggi.
Tujuan Pendidikan S1 :
Menghasilkan sarjana keperawatan sebagai perawat profesional yang mampu sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti keperawatan
Program sarjana keperawatan pertama kali dirintis pada tahun 1985 yaitu dengan
dibukanyaprogram studi ilmu keperawatan di Fakultas Kedokteran Universit
Indonesia
Koordinasi Pendidikan S1 :
Secara administratif maupun operasionalprogram ini di bawah koordinasi Dikti.
Strukturprogram dibagi dua yaitu kurikulum untukprogram A (program umum) dan
kurikulum untukprogram B (program Post. Akademi).
Program A dengan peserta lulusanSLTA, lama program adalah 4 tahun dengan minimal
beban kredit 144 SKS,
Program B lama pendidikan adalah 2,5 tahun dengan beban kredit disesuaikan.
4. Program Master dan Doktor
Pendidikan tingkatmaster dimulai pada akhir abad 19 di Jerman.
Program master keperawatan di USA pertama kali diselenggarakan oleh The Catholic
University di Washington DC pada tahun 1932.
Program doktor (Ph.D) pertama kali di USA diselenggarakan oleh Yale University pada tahun
1861.
Program doktor keperawatan(Ph.D., Ed.D,, D.Sc. atau D.N.Sc.) yang ditekankan pada
penelitian, keperawatan klinik, ilmu-ilmu yang terkait dan filsafat pertama-tama
diselenggarakan olehBoston University, New York University, Teachers College of Columbia
University danUniversity of Pittsburg.
Pendidikan Master dan Doktoral Indonesia
UI telah menyelenggrakan pendidikanmaster dengan spesialisasi Managemen
keperawatan, Sp.KMB, Sp. Maternitas, Sp. Anak, Sp. Komunitas, Sp. Jiwa
Kemudian berkembang Master Keperawatan di berbagai Universitas yang ada di
Indonesia Unpad, Unair, UGM, Unair, UB, USU, Unand, UMY, UMJ
Pendidikan doktoral di Indonesia baru terselenggara di Universitas Indonesia (UI)
Terimakasih ......
# Mohon maaf jika ada salah tentang kata yang diucapkan
#Mahasiswa
0 komentar